UNGGUL, ZULFIKAR ROBBAYANI

MUSLIM GEOGRAPHER, Be Spatial, Be Social To Be Special

Senin, 09 April 2012

Perencanaan Pembelajaran

----------------------------------Unggul ZR Wicaksono---------------------------------
1. Mengapa di dalam kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk membuat perencanaan pembelajaran ? Jelaskan !

Seorang guru perlu membuat perencanaan pembelajaran, karena :
A. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan yang harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
B. Perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi/materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar/media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar.
C. Fungsi perencanaan pengajaran sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dan sistemik.
D. Perencanaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen Tujuan pembelajaran, komponen isi/materi pembelajaran, komponen kegiatan belajar-mengajar, dan komponen evaluasi belajar.
2. Ada 6 tahapan dalam perencanaan pengajaran, tahapan yang ke empat adalah tahapan elaborasi rencana. Apa maksudnya coba jelaskan !
Pada tahap ini, rencana yang sudah diformulasikan, sebelum di implementasikan diperinci terlebih dahulu dengan sedemikian rupa sehingga, setiap tugas dari unit-unit menjadi jelas. ada dua langkah dalam tahap elaborasi ini, yaitu:
A. Pembuatan perencanaan pengajaran.
Membagi perencanaan menjadi area-area pelaksanaan yang masing-masing mempunyai tujuan spesifik
B. Identifikasi dan formulasi pengajaran.
Perencanaan pengajaran harus diidentifikasikan dan dirumuskan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. formulasi pengajaran adalah tugas untuk memperinci siapa pelakana, dimana tempatnya, dengan media apa, berapa jangka waktunya dan hal yang lain yang dianggap penting dalam proses pembelajaran
3. Ada beberapa model pengembangan system Instruksional, salah satunya model PPSI. Anda kenal model PPSI ? Coba jelaskan secara singkat !

Model PPSI ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan pada tujuan. Model pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok, yaitu:
A. Perumusan tujuan, terdiri dari:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini harus memenuhi 4 kriteria yaitu:
 Menggunakan istilah operasional
 Berbentuk hasil belajar
 Berbentuk tingkah laku
 Hanya satu jenis tingkah laku
B. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:
 Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan
 merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan
C. Kegiatan belajar, meliputi:
 Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
 b Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh
 Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh
D. Pengembangan program kegiatan, meliputi:
 Merumuskan materi pelajaran
 Menerapkan metode yang dipakai
 Alat pelajaran atau buku yang dipakai
 Menyusun jadwal
E. Pelaksanaan, meliputi:
 Mengadakan pre tes
 Menyampaikan materi pelajaran
 Mengadakan pos tes
 Perbaikan
4. Jelaskan komponen dan prinsip-prinsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Permendiknas N0. 41 tahun 2007 !
A. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
a. Identitas mata pelajaran, meliputi:
• satuan pendidikan,
• kelas,
• semester,
• program studi,
• mata pela¬jaran atau tema pelajaran,
• jumlah pertemuan.
b. standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
c. kompetensi dasar,
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.
d. indikator pencapaian kompetensi,
Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai-an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. tujuan pembelajaran,
Menggambarkan proses dan ha¬sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. materi ajar,
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.
g. alokasi waktu,
Ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.
h. metode pembelajaran,
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi¬lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
i. kegiatan pembelajaran :
• Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
• Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
• Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpul¬an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

j. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom¬petensi.

B. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
b. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea¬tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembang¬kan kegemaran membaca, pemahaman beragam ba¬caan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
f. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
g. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
h. Keterkaitan dan keterpaduan
i. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, ke¬giatan pembelajaran, indikator pencapaian kompeten¬si, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengako¬modasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
j. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
k. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegra¬si, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
5. Coba bandingkan dari kelima Model tersebut dan berikan komentar !
Ada beberapa model pengembangan instruksional, misalnya model pengembangan instruksional Briggs, Banathy, PPSI ( Prosedur Pengembangan Sisstem Instruksional ), Kemp, Gerlach dan Ely, IDI ( Instrucsional Development Institute), dan lain-lain.
Dalam aplikasinya, model-model tersebut diatas mempunyai banyak perbedaan dan persamaan. Perbedaan model-model tersebut terletak pada istilah yang dipakai, urutan, dan kelengkapan langkahnya.
A. Model Kemp
Model pengembangan instruksional menurut Kemp (1977), atau yang disebut disain instruksional, terdiri dari delapan langkah, yaitu:
• Menentukan tujuan istruksional umum (TIU),
• Membuat analisis tentang karakteristik siswa
• Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur
• Menetukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan TIK;
• Menetapkan penjajagan awal (pre-assessment).
• Menentukan strategi belajar-mengajar yang sesuai.
• Mengkoordinasikan saranan penunjang yang diperlukan yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga, dan
• Mengadakan evaluasi. Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengaji keberhasilan program secara keseluruhan

B. Model Pengembangan Gerlach dan Ely
Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan mengajar.


• Merumuskan tujuan.
• Menentukan isi materi.
• Menurut kemampuan awal.
• Menentukan teknik dan strategi.
• Pengelompokan belajar.
• Menentukan pembagian waktu.
• Menentukan ruang.
• Memilih media instruksional yang sesuai.
• Mengevaluasi hasil belajar.
• Menganalisis umpan balik.
C. Model BRIGS
Model yang dikembangkan oleg Briggs ini beroreintasi pada rancangan system dengan sasaran dosen atau guru yang akan bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional maupun tim pengembangan instruksional, yang susunan anggotanya meliputi antara lain dosen, administrator, ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media dan perancang instruksional. Briggs berpendapat bahwa model ini sesuai untuk pengembangan program-program latihan jabatan tidak hanya terbatas pada lingkungan program-program akademis saja. Disamping itu model Briggs dirancang sebagai metodologi pemecahan masalah instruksional.
Model pengembangan Briggs ini bersandarkan pada prinsip keselarasan antara:
• Tujuan yang akan dicapai ( mau kemana ?)
• Strategi untuk mencapainya ( dengan apa ? )
• Evaluasi keberhasilannya ( bilamana sampai tujuan ? )
Dilakukan untuk menilai system penyampaian secara keseluruhan pada akhir kegiatan yang dinilai dalam evaluasi sumutif ini mencakup hasil belajar, tujuan instruksional dan prosedur yang dipilih.
D. Model Dick and Carey
Model Dick and Carey, berorientasi pada hasil dan sistem.Karena dengan menerapkan model ini, maka akan menghasilkan bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan model pengembangan ini menerapkan langkah-langkah yang sistematis.
Model Dick & Carey dimulai dengan mengenali tujuan pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran , mengenali tingkah laku masukan dan karakteristik pebelajar, merumuskan tujuan performasi, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, mendesain dan melakukan penilaian normative. Kemudian langkah terakhir ialah memperbaiki atau merevisi pembelajaran.
E. Model PPSI
Model PPSI, memandang pengajaran sebagai suatu sistem. Bagian-bagian atau sub-sistem dari pengajaran, meliputi tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber pembelajaran dan evaluasi. Semua komponen tersebut diorganisir sedemikian rupa sehingga masing-masing komponen dapat berfungsi secara harmonis.
Tugas guru dalam PPSI adalah menyusun urutan langkah-langkah sehingga tersusun suatu urutan-urutan system pengajaran yang baik. Adapun urutan langkah-langkah dalam PPSI itu adalah sebagai berikut:
• Merumuskan tujuan instruksional khusus
• Menyusun alat evaluasi
• Menetapkan kegiatan pembelajaran
• Merancang program pengajaran
• Malaksanakan program
6. Bahwa sesuai dengan Permendiknas N0. 41 tahun 2007 ada tiga kegiatan pokok tentang Pelaksanaan Pembelajaran !
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

A. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
• menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
• pembelajaran;
• mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
• sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
• menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
• dicapai;
• menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
• silabus.
B. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
• melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
• menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
• memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
• melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
• memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
• membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
• memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
• memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
• memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
• memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
• memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
• memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
• memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
• memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkankebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
• memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
• memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
• memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
• memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
o berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar;
o membantu menyelesaikan masalah;
o memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
o memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
o memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

0 komentar:

About Me

Foto saya
wonogiri, indonesia, Indonesia
seorang hamba yang dilahirkan dari rahim seorang ibu yang tercinta, Ibu Hartini, dialah pahlawan bagiku, dia yang membuatku bisa mengenal cinta, mengenal pengorbanan dan mengenal sejuta makna kehidupan ini....